Mobil-Mobil Listrik Masih Menyumbang Polusi Udara

HERTFORD (DP) — Para ahli menemukan fakta bahwa mobil-mobil elektrik menghasilkan polusi yang sama besarnya dengan mobil-mobil diesel ramah lingkungan.
Harga mobil listrik jauh lebih mahal, meski mereka secara umum lebih murah dijalankan karena mengambil energi dari rumah, kata para ahli dari WHICH? — suatu media di Inggris.
Jumlah karbon dioksida (CO₂)  – ‘gas rumah kaca’ penyebab pemanasan global – yang diciptakan untuk menghasilkan listrik guna menyalakan mobil-mobil listrik, bisa sama besar seperti yang diciptakan mesin pembakaran internal, kata mereka.
Perbedaan utamanya, jika emisi mobil-mobil konvensional keluar dari pipa gas buangnya, sedangkan emisi mobil-mobil listrik dihasilkan dari pembangkit listrik yang memasok listrik mereka.
Temuan didapat dari mobil listrik pertama yang lulus uji tabrak Eropa i Mitsubish i-MiEV. Para ahli WHICH? membandingkan CO₂ yang diciptakan oleh pengisian mobil listrik dengan yang dipancarkan mobil-mobil diesel paling efisien dan menyimpulkan: “Kadang-kadang tidak banyak perbedaan”.
Dan kesenjangan yang menyempit sebagai ‘konvensional’ mobil permainan mereka untuk memotong emisi.
“Para produsen umumnya mengklaim mobil listrik tidak menghasilkan emisi. Mereka mengabaikan fakta bahwa kebanyakan pemilik mobil listrik menggunakan pasokan listrik konvensional untuk mengisi mobil mereka, di mana pasokan listrik menggunakan bahan bakar fosil yang mengeluarkan CO₂,” kata para ahli.
Untuk menguji teorinya, WHICH? mengambil tiga mobil listrik pertama yang dipasarkan di Inggris dan tiga mobil diesel konvensional super irit.
Para ahli menemukan, misalnya, harga smart fortwo listrikm sekitar £ 21.000 dengan CO₂ 84 gr/km, sedangkan harga fortwo diesel £ 9.540 mengeluarkan 103 gr/km.
Mereka membandingkan Nissan Leaf (£ 23.990) dengan Volkswagen Golf 1.6 TDi Bluemotion (£ 16.830). Daya listrik yang dihasilkan untuk menggerakkan Leaf setara dengan emisi CO₂ 81 g/km. Golf diesel memiliki emisi CO₂ 108 gr/km.
Dua ‘super-mini’ juga dibandingkan. WHICH? menemukan daya listrik yang dihasilkan untuk menyalakan Mitsubishi i-MiEV (£ 24.045) setara dengan 68 gr/km. Suzuki Splash (£ 10.410) dengan mesin diesel 1.3-litre memiliki emisi CO₂ 131 gr/km.
Namun, mobil-mobil listrik jauh lebih ‘hijau’ dari mobil-mobil diesel ketika emisi dilokalisasi, karena mereka tidak memancarkan bahan kimia beracun yang menurunkan kualitas udara. Hal ini sangatlah penting di kota-kota, di mana penyerapan mobil listrik diperkirakan akan tertinggi di sana, kata WHICH?
Laporan konsumen menyimpulkan: “Meski kita tidak setuju dengan klaim mobil-mobil listrik ‘tanpa emisi ‘, tapi kita tidak bisa mengumpat upaya mereka untuk menciptakan mobil mobil hijau.”
“Kami memuji upaya para produsen  menciptakan mobil-mobil ramah lingkungan. Tetapi kami tidak setuju dengan klaim ‘nol emisi’  mereka. Selama pembangkit listrik dihasilkan dari bahan bakar fosil dan bukan dari sumber terbarukan, maka emisi karbon akan tetap besar.”
Laporan ini menambahkan bahwa mobil-mobil listrik di Inggris masih mahal — sering kali harganya lebih dari dua kali lipat — meski subsidi £ 5.000 diberikan. ‘Mobil-mobil menawarkan emisi karbon rendah dan biaya bahan bakar minyak (BBM) lebih murah, tetapi lebih mahal dibandingkan dengan mobil-mobil tradisional dan tidak serbaguna.”